Hari Peduli Sampah Nasional adalah salah satu hari yang dirayakan setiap tahunnya di Indonesia pada tanggal 21 Februari. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar untuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Sejarah Hari Peduli Sampah Nasional bermula pada tahun 2005 ketika Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeluarkan Surat Keputusan Menteri No. 54 tahun 2005 tentang Hari Peduli Sampah Nasional yang ditetapkan pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya.
Hari Peduli Sampah Nasional dipilih pada tanggal 21 Februari karena tanggal ini juga diperingati sebagai Hari Sedunia untuk Mengurangi Sampah atau World Day of Social Justice yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2007.
Sejak pertama kali diperingati pada tahun 2005, Hari Peduli Sampah Nasional telah dijadikan sebagai momentum untuk menggalakkan gerakan pengelolaan sampah yang baik dan benar di seluruh Indonesia. Berbagai kegiatan digelar seperti kampanye sosialisasi, pembersihan lingkungan, dan peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga yang menjadi landasan hukum bagi pengelolaan sampah yang lebih teratur dan terarah di Indonesia.
Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2021, KLHK mengusung tema “Gerakan Indonesia Bersih Sampah Menuju Indonesia Maju”. Tujuan dari tema ini adalah untuk mendorong masyarakat Indonesia agar semakin peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah dan membuang sampah pada tempatnya.
Dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks di Indonesia, peran serta masyarakat sangatlah penting. Semua pihak perlu berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, serta mendukung pemerintah dalam mengembangkan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih baik.
Peran Generasi Muda dalam Penanganan Sampah
Anak muda memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan sampah di masa depan. Sebagai generasi penerus, mereka akan menjadi pemimpin di masa mendatang dan bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Berikut adalah beberapa peran penting yang bisa dimainkan oleh anak muda dalam penanganan sampah:
Menjadi agen perubahan
Anak muda dapat menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka dengan memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Dengan mempromosikan perilaku ramah lingkungan dan memberikan contoh nyata, anak muda dapat menginspirasi orang lain untuk ikut berpartisipasi dalam upaya penanganan sampah.
Menggunakan teknologi untuk mengurangi sampah
Anak muda memiliki akses ke teknologi yang lebih canggih dan dapat memanfaatkannya untuk mengurangi sampah. Contohnya, mereka dapat memanfaatkan aplikasi yang membantu mendaur ulang atau membagikan informasi tentang tempat pembuangan sampah yang aman dan tepat.
Mengubah kebiasaan konsumsi
Anak muda dapat memperkenalkan pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan kepada teman-teman mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan penggunaan barang-barang ramah lingkungan, seperti botol minum reusable, kantong belanja kain, dan peralatan makan yang bisa digunakan berulang kali.
Mengikuti kampanye dan acara yang fokus pada penanganan sampah
Anak muda dapat memanfaatkan waktu luang mereka untuk mengikuti kampanye dan acara yang fokus pada penanganan sampah. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ini, mereka dapat memperoleh pengetahuan baru dan bergabung dengan komunitas yang peduli lingkungan.
Menjadi relawan
Anak muda dapat menjadi relawan dalam program pengelolaan sampah yang ada di daerah mereka. Dengan menjadi relawan, mereka dapat membantu mengorganisir acara, membagikan informasi, dan membersihkan lingkungan dari sampah.
Secara keseluruhan, anak muda memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan sampah. Dengan menjadi agen perubahan, memanfaatkan teknologi, mengubah kebiasaan konsumsi, mengikuti kampanye dan acara, serta menjadi relawan, mereka dapat membantu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.